Seperti yang kita tahu bahwa harddisk merupakan piranti penyimpanan,
dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang
berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris
yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang
dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan
ke piringan, harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada
disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari
sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang
diperlukan untuk mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan
sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track.
waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency.
Harddisk merupakan media penyimpan yang didesain untuk dapat
digunakan menyimpan data dalam kapasitas yang besar. Hal ini dilatar
belakangi adanya program aplikasi yang tidak memungkinkan berada dalam 1
disket dan juga membutuhkan media penyimpan berkas yang besar misalnya
database suatu instansi. Tidak hanya itu, harddisk diharapkan juga
diimbangi dari kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila dibandingkan
dengan disket biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk mempunyai
mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik
dari pada disket biasa. Bila tanpa harddisk, dapat dibayangkan betapa
banyak yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu
instansi atau menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak
efisien. Ditambah lagi waktu pembacaannya yang sangat lambat bila
menggunakan media penyimpanan disket konvensional tersebut.
Hard disk terdiri atas tiga bagian utama, yaitu piringan magnetik,
bagian mekanis, serta head untuk membaca data. Piringan tersebut
digunakan untuk menyimpan data, sedangkan bagian mekanis bertugas
memutar piringan tersebut. Jenis hard disk bermacam-macam, tergantung
pada kategori yang digunakan. Misalnya, berdasarkan jenis interface-nya,
tingkat kece¬patan transfer data, serta kapasitas penyimpanan data.
Jenis interface yang terdapat pada hard disk bermacam-macam, yaitu ATA
(IDE, EIDE), Serial ATA (SATA), SCSI (Small Computer System Interface),
SAS, IEEE 1394, USB, dan Fibre Channel. Jenis interface menentukan
tingkat data rate atau kecepatan transfer data. Misalnya, hard disk SCSI
memiliki kecepatan transfer ± 5 MHz, artinya mampu melakuan transfer
data hingga 5 Mb per detik.
Di antara sekian banyak jenis interface, hanya tiga jenis hard disk yang
sering digunakan, yaitu IDE, SATA, dan SCSI. Hard disk SCSI biasanya
banyak digunakan pada server, workstation, dan komputer Apple Macintosh
mulai pertengahan tahun 1990-an hingga sekarang. Sedangkan hard disk
yang banyak digunakan pada komputer personal (PC) adalah jenis
SATA.Berikut ini akan saya jelaskan secara lebih detail jenis-jenis
harddisk :
ATA
AT Attachment (ATA) adalah antarmuka standar untuk menghu¬bungkan
peranti penyimpanan seperti hard disk, drive CD-ROM, atau DVD-ROM di
komputer.
ATA singkatan dari Advance Technology Attachment. Standar ATA dikelola
oleh komite yang bernama X3/INCITS T13. ATA juga memiliki beberapa nama
lain, seperti IDE dan ATAPI. Karena diperkenalkannya versi terbaru dari
ATA yang bernama Serial ATA, versi ATA ini kemudian dinamai Parallel ATA
(PATA) untuk membedakannya dengan versi Serial ATA yang baru.
Parallel ATA hanya memungkinkan panjang kabel maksimal hanya 18 inchi
(46 cm) walaupun banyak juga produk yang tersedia di pasaran yang
memiliki panjang hingga 36 inchi (91 cm). Karena jaraknya pendek, PATA
hanya cocok digunakan di dalam komputer saja. PATA sangat murah dan
lazim ditemui di komputer.Nama standar ini awalnya adalah PC/AT
Attachment. Fitur utamanya adalah bisa mengakomodasi koneksi langsung ke
ISA BUS 16-bit sehingga dinamai AT Bus. Nama ini kemudian disingkat
menjadi AT Attachment untuk mengatasi masalah hak cipta.
SATA
SATA adalah pengembangan dari ATA. SATA didefinisikan sebagai teknologi
yang didesain untuk menggantikan ATA secara total. Adapter dari serial
ATA mampu mengakomodasi transfer data dengan kecepatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan ATA sederhana.
Antarmuka SATA generasi pertama dikenal dengan nama SATA/150 atau
sering juga disebut sebagai SATA 1. SATA 1 berkomunikasi dengan
kecepatan 1,5 GB/s. Kecepatan transfer uncoded-nya adalah 1,2 GB/s.
SATA/150 memiliki kecepatan yang hampir sama dengan PATA/133, namun
versi terbaru SATA memiliki banyak kelebihan (misalnya native command
queuing) yang menyebabkannya memiliki kecepatan lebih dan kemampuan
untuk melakukan bekerja di ling¬kungan multitask.
Di awal periode SATA/150, para pembuat adapter dan drive meng¬gunakan
bridge chip untuk mengonversi desain yang ada dengan antarmuka PATA.
Peranti bridge memiliki konektor SATA dan memiliki beberapa konektor
daya. Secara perlahan-lahan, produk bridge mengakomodasi native SATA.
Saat ini kecepatan SATA adalah 3GB/s dan para ahli sekarang sedang
mendesain teknologi untuk SATA 6GB/s.
Beberapa fitur SATA adalah:
• SATA menggunakan line 4 sinyal yang memungkinkan kabel yang lebih ringkas dan murah dibandingkan dengan PATA.
• SATA mengakomodasi fitur baru seperti hot-swapping dan native command queuing.
• Drive SATA bisa ditancapkan ke kontroler Serial Attached SCSI (SAS)
sehingga bisa berkomunikasi dengan kabel fisik yang sama seperti disk
asli SAS, namun disk SAS tidak bisa ditancapkan ke kontroler SATA.
Kabel power dan kabel SATA mengalami perubahan yang cukup signifikan
dibandingkan kabel Parallel ATA. Kabel data SATA menggunakan 7 konduktor
di mana 4 di antaranya adalah line aktif untuk data. Oleh karena
bentuknya lebih kecil, kabel SATA lebih mudah digunakan di ruangan yang
lebih sempit dan lebih efisien untuk pendinginan.
SCSI
SCSI (Small Computer System Interface) dibaca “skasi” adalah standar
yang dibuat untuk keperluan transfer data antara komputer dan periferal
lainnya. Standar SCSI mendefinisikan perintah-perintah, protokol dan
antarmuka elektrik dan optik yang diperlukan. SCSI menawarkan kecepatan
transfer data yang paling tinggi di antara standar yang lainnya.
Penggunaan SCSI paling banyak terdapat di hard disk dan tape drive.
Namun, SCSI juga terdapat pada scanner, printer, dan peranti optik (DVD,
CD, dan lainnya). Standar SCSI digolongkan sebagai standar yang device
independent sehingga secara teoritis SCSI bisa dite¬rapkan di semua tipe
hardware.
Berdasarkan tingkat kecepatan putarannya, hard disk jenis IDE
memiliki kecepatan putaran 5.400 rpm dan 7.200 rpm. Sedangkan hard disk
SCSI mampu berputar antara 10.000 s.d. 12.000 rpm.
Tingkat kecepatan putaran piringan hard disk diukur dalam satuan RPM
(rotation per minute/putaran per menit). Semakin cepat putaran hard
disk, maka jumlah data yang dapat dibaca oleh head semakin banyak.
Demikian pula sebaliknya.
Beberapa merek hard disk yang banyak digunakan, antara lain Western
Digital (WDC), Quantum, Seagate, Maxtor, Samsung, IBM, Toshiba, dan
Hitachi.